Sesuai jadwal, SIEM Festival 2010 akan berlangsung di Stadion Sriwedari Solo mulai pukul 19.00 WIB sampai selesai. Menurut salah seorang kurator SIEM yaitu I Wayan Sadra, SIEM akan hadir dengan pematangan konsep yang mengutamakan kualitas musikal dalam konteks kualitatif serta lebih komunikatif.
Pergelaran SIEM didukung oleh berbagai musisi nasional maupun internasional di antaranya, Dewa Budjana, Tohpati, Etnomisson serta beberapa orang musisi dari negeri tetangga lainnya. Untuk media publikasi, kegiatan pra event telah digelar di berbagai tempat, antara lain Musro Sunan Hotel, SMA Regina Pacis, lalu di Hailai Intenational Executive Club (HIEC) Sabtu (29/5) pukul 19.00 WIB malam nanti. Dalam kesempatan itu, SIEM akan mengusung tiga tema yakni, Young Beat, Street Rhythm dan In ’Fusion.
Masih dalam kemeriahan di bulan Juli, selang lima hari selepas berakhirnya SIEM Festival 2010, disusul dengan acara Solo International Performing Arts (SIPA) 2010. Sanggar Seni Semarak Candrakirana selaku penyelenggara acara akan menampilkan seni pertunjukkan dari enam delegasi asing. Mulai dari Austria, Jerman, Jepang, Malaysia, Timor Leste dan India, serta tak ketinggalan 13 delegasi dari dalam negeri.
Lautan manusia bakal membanjiri lapangan Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo, pada tanggal 16 sampai 18 Juli 2010 pukul 19.00 WIB. Persis layaknya pergelaran SIEM Festival 2010, detik-detik sebelum puncak gelaran SIPA Festival 2010 juga dilangsungkan beragam aksi pra event.
Kemarin contohnya, bertempat di Kampoeng Ikan Lorin Hotel Solo, Kamis (27/5) malam, dengan tajuk Go To SIPA 2010 beberapa repertoar tari anak-anak dan remaja digelar. Ketua panitia SIPA Festival 2010 Irawati Kusumoasri menuturkan, sengaja menampilkan sajian tari anak dan remaja dalam pra event, guna mengenalkan sejak dini dan wujud rasa bangga generasi muda terhadap budaya bangsa.
”Dalam pra event kali ini kami mengambil tema Kesenian Rakyat. Di samping itu, tujuan utama dari gelaran SIPA untuk kedua kalinya ini agar lebih meneguhkan bahwa Solo adalah Kota Budaya,” kata Ira disela-sela acara.
Misi Ira Kusumorasri akan pentingnya regenerasi tersebut tampaknya cukup beralasan, hal ini terlihat dengan semakin menipisnya animo kawula muda Solo akan kelangsungan seni tradisi Jawa. Dalam acara pra event di Kampoeng Ikan disajikan beberapa buah tarian tradisional. Di antaranya beberapa tarian yaitu Kukilo, Roro Ngigel, Kipas, Payung, Pangpung, Merak Ngigel, serta aksi kocak grup Keras Tanpa S Ensamble.
Berikut jadwal Event SIPA Festival 2010 :
16 JULY 2010
- Prosesi Pembukaan SIPA 2010
- Wargo Budhoyo : Magelang, Jawa Tengah
- Volkstanzgruppe Markt Allhau : Austria
- Warisan Budaya Seni Melayu : Bangka Belitung
- Seni Sumedang : Sumedang, Jawa Barat
- Universitas Malaysia Sabah : Malaysia
- ISI Dendasar : Bali
- Raffi And The Beat : Jakarta
- Sanggar Fitria dan Padepokan Kalang Kamuning : Bandung, Jawa Barat
- Teater Lungit : Solo, Jawa Tengah
- Oxana Chi : Jerman
- Jiyu Luay : Kutai, Kalimantan
- Timor Leste : Timor Leste
- Danil Millan Cabrera : Mexico
- Malang Dance : Malang, Jawa Timur
- Ngurah Sudibya : Bali
- Darma Giri Budaya : Wonogiri, Jawa Tengah
- Lambangsari : Jepang
- Payung Hitam : Bandung, Jawa Barat
- Universitas Negeri Medan : Medan, Sumatra Utara
- Tari Tradisional : India
- Pring Sedhapur : Banyumas, Jawa Tengah
- Gangsadewa : Yogyakarta
- Prosesi Penutupan SIPA 2010